tangkap tangan perpanjangan sim di LTC Glodok

bissmillahirohmanirohim,

 

hari ini terjadi OTT  ( operasi tangkap tangan ) atas praktek pungli perpanjangan sim A dan C , berikut kutipan dari detik.com

Jakarta – Polda Metro Jaya berkomitmen penuh untuk melakukan bersih-bersih di institusinya. Hal ini dibuktikan dengan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum yang diduga melakukan praktik pungli pada gerai SIM dan layanan SIM keliling di beberapa lokasi, Rabu (12/10) kemarin.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, OTT ini dilakukan atas instruksi Kapolri Jenderal Tito Krnavian. Upaya ini dilakukan untuk memperbaiki pelayanan publik di kepolisian yang masih rawan akan praktik percaloan dan pungli.

Kemarin 12 Oktober Bidang Propam Polda Metro Jaya membentuk 6 tim dari Subdit Paminal untuk melakukan OTT, pengecekan pelayanan publik di satuan pelayanan SIM,” jelas Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/10/2016).
ott

polisi bersih harapan rakyat

Awi mengungkap, ada 6 lokasi yang menjadi sasaran OTT Propam Polda Metro Jaya, yakni mobil pelayanan SIM keliling di LTC Glodok, Jakarta Barat; mobil pelayanan SIM keliling Polresta Bekasi Kota di halaman parkir swalayan di Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi; gerai pelayanan perpanjangan SIM C dan A di Mal Artha Gading, Kelap Gading; mobil pelayanan SIM keliling di showroom Honda di Jl Dewi Sartika, Cawang, Jaktim; gerai SIM di Mal Taman Palem Cengkareng, Jakbar dan gerai SIM Mal of Alam Sutera Serpong, Kota Tangerang.

“Yang diamankan dan diperiksa intensif ada 3 orang yakni Brigadir TM (petugas di SIM keliling LTC Glodok), Aiptu Y (di SIM keliling di showroom Honda Jaktim), dan Bripda RS di gerai SIM Mal Taman Palem,” ungkap Awi.

Ketiga oknum tersebut, lanjut Awi, menyalahgunakan wewenangnya dalam pelaksanaan tugas di pelayanan tersebut di luar prosedur yang sudah ditetapkan.

“Seharusnya pelayanan perpanjang SIM A dan C ini dilengkapi surat keterangan kesehatan dokter tapi itu tidak dilakukan namun tetap diproses dan diberikan SIM,” jelas Awi.

Kendati tes kesehatan itu dilompati oleh oknum petugas, namun mereka juga tetap memungut biaya untuk tes kesehatan tersebut.

“Untuk tes kesehatan tidak dilaksanakan, tadi tetap dipungut Rp 25 ribu,” imbuhnya.

Dari hasil OTT di 6 loksi tersebut, anggota Satuan Paminal Bidang Propam Polda Metro Jaya mengamankan barang bukti total uang tunai Rp 12.153.000. Sementara ketiganya masih diperiksa oleh Satuan Paminal.

“Untuk ketiganya akan diproses sidang kode etik dan disiplin karena penyalahgunaan wewenangnya,” pungkas Awi.
(mei/rvk)

bersih bersih negeriku, sejahtera rakyatku. . . . .

keep brotherhood,

 

salam,

Tinggalkan komentar